Betawi memiliki beragam bentuk budaya yang melekat dan masih diterapkan sampai hari ini. Salah satunya adalah acara pernikahan yang memakai unsur adat Betawi. Jika Anda berencana untuk mengadakan beberapa acara tersebut, maka pilihlah wedding venue Jakarta terbaik yang bisa mendukung kelancaran adat dalam prosesi pernikahan kelak.
Namun demikian, sebelum beranjak lebih jauh, yuk kenali terlebih dahulu mengenai adat Betawi pada saat melamar!
Ngelamar, Bentuk Lamaran dalam Adat Betawi
Prosesi lamaran bertujuan untuk meresmikan permintaan dan menyatakan bahwa pihak keluarga laki-laki akan menikahkan sang putra kepada pihak calon pasangan perempuan. Ngelamar dalam acara adat ini tidak serta merta dilakukan seadanya dan memerlukan persiapan matang pula antara kedua belah pihak yang bersangkutan. Apa saja yang ada di dalam prosesi ngelamar?
1. Utusan dan Barang Bawaan Wajib
Ketika ngelamar, ada beberapa orang yang diutus untuk membawa berbagai barang bawaan menuju lokasi lamaran. Berikut ini yang harus disiapkan:
- Pisang raja sejumlah dua sisir dan diletakkan di atas nampan berhiaskan kertas warna yang cantik. Filosofi dari pisang raja adalah buah yang bernilai tinggi sesuai dengan namanya. Masing-masing ujung pisang ditutupi dengan kertas minyak kuning, hijau, atau merah yang sudah berbentuk sungkup.
- Sirih embun yang isinya daun sirih dan dilipat-lipat menjadi bulat kemudian diikat dengan potongan dari kertas minyak. Tidak boleh lupa dengan rempah-rempah, bunga rampai tujuh rupa, sekaligus hiasan tembakau dalam rupa bermacam-macam bentuk.
- Roti tawar yang juga dibawa dan ditaruh di atas nampan. Jangan lupa untuk menghiasnya memakai kertas warna-warni.
- Uang sembah lamaran sekaligus hadiah lain-lain. Umumnya berupa aksesoris, benda kecantikan, atau pakaian-pakaian perempuan.
2. Rangkaian Acara Selanjutnya
Setelah ngelamar dikatakan selesai, kedua belah pihak utusan bisa membicarakan soal mas kawin dan uang yang akan dibelanjakan. Apabila ada calon pengantin yang harus melangkahi kakak kandungnya, maka perlu ada prosesi pelangkah. Di samping itu, umumnya ada juga pembicaraan soal kekudang atau makanan favorit dari calon pengantin perempuan.
3. Tande Putus
Konsepnya hampir sama dengan bertunangan dan berarti keduanya sudah terikat satu sama lain, tidak ada pihak manapun yang boleh mengganggu gugat. Tande putus dilaksanakan satu minggu setelah ngelamar dengan pihak laki-laki membawa cincin berbentuk belah rotan.
Selain cincin, masih ada uang pesalin atau kue-kue yang beragam. Ketika tande putus sudah diserahkan, jadwal dan kelengkapan pernikahan sudah bisa dilakukan. Kesempatan ini dilengkapi juga dengan penentuan mas kawin atau mahar. Setelah perihal mas kawin sudah ditentukan, waktunya pihak calon mempelai laki-laki memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk resepsi berdasarkan maharnya.
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk mendapatkan pengalaman pernikahan luar biasa, termasuk lamaran ala adat Betawi. YELLO Hotel akan memfasilitasi segala kebutuhanmu dan pasangan. Venue aula yang luas menjadi saksi bisu untuk mengabadikan momen lamaran terindah bersama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar